Peneliti politik LIPI, Siti Zuhro menilai perseturuan antara KPK dan
DPR adalah Ekspresi dari tidak matangnya pribadi dan politik di
Indonesia.
“Itu lah ekspresi dari tidak ada kematangan politik dan pribadi dari
ilil kita, itu ilil loh yang ngomong dewan kehormatan yang berbicara,”
katanya kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu
(05/10/11).
Menurutnya, tak ada kematangan politik dan ketidak matangan pribadi
itu menjadi pembelajaran politik di negara kita, karena tak adanya
kepercayaan masing-masing pihak.
“Ya karena distrust, mungkin karena partai telah terancam, politik
itukan kepentingan, ya kalo kepentingannya terancam maka akan
melindungi partai.” katanya
Untuk pribadinya dia tidak menyetujui wancana untuk membubarkan KPK,
dan ia meminta untuk publik memberikan kepercayaan kepada lembaga
independen itu agar bekerja lebih baik lagi.
“Saya tidak tahu, mungkin ada kekurangan, nobody perfeck ya, kasihlah
kepercayaan untuk KPK, tolong lah KPK harus dilindungi, pastnya ada
kepentingan koruptptor untuk meneror untuk memebubarkannya pastinya ada.”
ucapnya.
Lalu ia, menyarankan kepada KPK, agar diadakannya koreksi atu pembenahan diri di tubuh internalnya.
Menurut saya, perseteruan DPR dan KPK adalah sesuatu hal yang sangat lucu. Karena DPR dan KPK adalah lembaga negara yang tidak bisa dipisahkan. Hanya gara-gara sebuah wacana dari DPR yang berisi tentang pembubaran KPK, terjadilah perseteruan diantara ke dua lembaga tingi negara tersebut. Seharusnya DPR bersikap lebih dewasa, biarkan KPK melaksanakan tugasnya sendiri. Jangan coba-coba mengganggu. Jika KPK mau memeriksa anggota DPR, sebaiknya anggota DPR jangan coba-coba menghambat, agar proses pemeriksaannya berjalan dengan lancar.
Source : http://www.kedaiberita.com/index.php/Politik/lipi-perseteruan-kpk-dan-dpr-tanda-tak-matangnya-berpolitik.html
No comments:
Post a Comment