Wednesday, February 15, 2012

Japanese Cell Phone Culture



Jepang adalah salah satu pemimpin dalam teknologi ponsel dan penggunaannya. Selain panggilan, email dan messaging, ponsel ini dikemas dengan fitur seperti browser internet, game, kamera, televisi, e-wallet/ train pass, GPS dan Music Player. Karena fitur ini, ponsel telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Di Jepang, ponsel disebut Keitai Denwa yang berarti "telepon portabel," dan sering dikenal hanya sebagai "Keitai".


Sebagian besar penduduk Jepang memiliki ponsel sendiri, sebagian besar sudah dilengkapi dengan perangkat tambahan seperti kemampuan video dan kamera. Pada Mei 2008, 31,3% siswa SD, dan 57,6% siswa sekolah menengah memiliki ponsel, dengan banyak dari mereka mengakses internet melalui mereka. Hal ini mengarah pada pengembangan budaya ponsel, atau Keitai culture.



Rata-rata orang Jepang suka menggunakan ponselnya di tempat-tempat umum, dan rata-rata mereka tidak melakukan panggilan selama di tempat keramaian untuk menjaga sopan-santun ke orang lain. Oleh karena itu pengguna wajib menyetel ponselnya ke mode diam ("mode publik" atau "modus sopan santun" dalam bahasa Jepang). Ponsel Jepang juga memiliki panjang karakter sebanyak 1000 karakter pada fitur "mail" sekingga banyak para pengguna dapat menambahkan emoticon-emoticon pada saat mengirim pesan ke orang lain.

Fitur-fitur yang terdapat pada ponsel Jepang adalah sebagai berikut:
  • E-mail 
  • Database Manager 
  • Contacts 
  • Jam, Alarm, dan Stopwatch 
  • Live Video feed melalui piconet 
  • Mobile Games (online and offline) 
  • Daytimers 
  • Digital Imaging Softwares.
  • Instant Messenger
  • Kalkulator, Kalender, To-do list, notes
  • MP3 Downloader
  • Recording and Playback Music, Images, and Pictures 
  • MP3 and MP4 player
  • Streaming Vids Software
  • Video Calls
  • GPS
  • TV dan Radio phone (tergantung dari fasilitas provider HP)
  • Alarm kejahatan (dengan sistem pelaporan otomatis ke polisi)
  • Pedometer
  • Read aloud System (menggunakan HP dengan sensor suara)
  • Touch Pad System
  • Fingerprint System 
  • Wireless LAN
  • E-money (pengganti kartu kredit)
  • Suica and Pasmo Pre-paid (sebagai pembayaran tiket kereta api) 
  • dan masih banyak fitur yang lain (sesuai dengan perkembangan ponsel)

Hal ini dianggap sebagai pelanggaran etika publik untuk menjawab telepon seluler di tempat umum tertentu. Sebagai contoh, kita dianggap tidak sopan jika kita menelpon di kereta api. Akan tetapi, menulis email (sms) atau bermain game ponsel tidak apa-apa.

Di sudut-sudut tertentu pada kereta api kita diharuskan untuk mematikan ponsel anda. Biasanya pada area manula, ibu hamil dan penyandang cacat. Bahkan di rumah sakit pun kita juga diharuskan untuk mematikan ponsel karena energi elektromagnet yang terdapat pada ponsel sangat menggangu kesehatan pasien tersebut. Dan juga sangat dilarang ketika kita menelpon pada saat mengemudi.


Source :
http://www.japan-guide.com/e/e2223.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_mobile_phone_culture

No comments:

Post a Comment