Monday, January 10, 2011

Costume Play a.k.a Cosplay


Cosplay adalah istilah bahasa Inggris yang dijepangkan yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, manhwa, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan sebagainya. Pelaku cosplay disebut cosplayer, Di kalangan penggemar, cosplayer juga disebut sebagai layer.


Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, anime expo, dan lain-lain. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.

Sejarah dan Perkembangan Cosplay


Sejak paruh kedua tahun 1960-an, penggemar cerita dan film fiksi ilmiah di Amerika Serikat sering mengadakan konvensi fiksi ilmiah. Peserta konvensi mengenakan kostum seperti yang yang dikenakan tokoh-tokoh film fiksi ilmiah seperti Star Trek. Budaya Amerika Serikat sejak dulu mengenal bentuk-bentuk pesta topeng seperti dalam perayaan Haloween dan Paskah.

Tradisi penyelenggaraan konvensi fiksi ilmiah sampai ke Jepang pada dekade 1970-an dalam bentuk acara costume show. Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam bentuk pesta topeng konvensi fiksi ilmiah Nihon SF Taikai ke-17. Kritikus fiksi ilmiah Mari Kotani menghadiri konvensi dengan mengenakan kostum seperti tokoh dalam gambar sampul cerita A Fighting Man of Mars karya Edgar Rice Burroughs. Tidak hanya Mari Kotani menghadiri Nihon SF Taikai sambil ber-cosplay. Direktur perusahaan animasi Gainax, Yasuhiro Takeda memakai kostum tokoh Star Wars.

Pada waktu itu, peserta konvensi menyangka Mari Kotani mengenakan kostum tokoh manga Triton of the Sea karya Osamu Tezuka. Kotani sendiri tidak berusaha keras membantahnya, sehingga media massa sering menulis kostum Triton of the Sea sebagai kostum cosplay pertama yang dikenakan di Jepang. Selanjutnya, kontes cosplay dijadikan acara tetap sejak Nihon SF Taikai ke-19 tahun 1980. Peserta mengenakan kostum Superman, Atom Boy, serta tokoh dalam Toki o Kakeru Shōjo dan film Virus. Selain di Comic Market, acara cosplay menjadi semakin sering diadakan dalam acara pameran dōjinshi dan pertemuan penggemar fiksi ilmiah di Jepang.

Majalah anime di Jepang sedikit demi sedikit mulai memuat berita tentang acara cosplay di pameran dan penjualan terbitan dōjinshi. Liputan besar-besaran pertama kali dilakukan majalah Fanroad edisi perdana bulan Agustus 1980. Edisi tersebut memuat berita khusus tentang munculnya kelompok anak muda yang disebut "Tominoko-zoku" ber-cosplay di kawasan Harajuku dengan mengenakan kostum baju bergerak Gundam. Kelompok "Tominoko-zoku" dikabarkan muncul sebagai tandingan bagi Takenoko-zoku (kelompok anak muda berpakaian aneh yang waktu itu meramaikan kawasan Harajuku). Istilah "Tominoko-zoku" diambil dari nama sutradara film animasi Gundam, Yoshiyuki Tomino, dan sekaligus merupakan parodi dari istilah Takenoko-zoku. Foto peserta cosplay yang menari-nari sambil mengenakan kostum robot Gundam juga ikut dimuat. Walaupun sebenarnya artikel tentang Tominoko-zoku hanya dimaksudkan untuk mencari sensasi, artikel tersebut berhasil menjadikan "cosplay" sebagai istilah umum di kalangan penggemar anime.

Sebelum istilah cosplay digunakan oleh media massa elektronik, asisten penyiar Minky Yasu sudah sering melakukan cosplay. Kostum tokoh Minky Momo sering dikenakan Minky Yasu dalam acara temu darat mami no RADI-karu communication yang disiarkan antara lain oleh Radio Tōkai sejak tahun 1984. Selanjutnya, acara radio yang sama mulai mengadakan kontes cosplay. Dari tahun 1989 hingga 1995, di tv asahi ditayangkan ranking kostum cosplay yang sedang populer dalam acara Hanakin Data Land.

Sekitar tahun 1985, hobi cosplay semakin meluas di Jepang karena cosplay telah menjadi sesuatu hal yang mudah dilakukan. Pada waktu itu kebetulan tokoh Kapten Tsubasa sedang populer, dan hanya dengan kaus T-shirt pemain bola Kapten Tsubasa, orang sudah bisa "ber-cosplay". Kegiatan cosplay dikabarkan mulai menjadi kegiatan berkelompok sejak tahun 1986. Sejak itu pula mulai bermunculan fotografer amatir (disebut kamera-kozō) yang senang memotret kegiatan cosplay.

Karakteristik dari Cosplay 


Cosplayers biasanya berasal dari kalangan otaku - yaitu, penggemar manga, anime, dan sejenisnya. Mereka berkumpul di acara-acara publik seperti event-event anime expo, dan sebagainya. Di Jepang para remaja berkumpul dengan teman-teman yang berpikiran seperti di tempat-tempat seperti distrik Harajuku, Tokyo untuk bercosplay. Sejak distrik Akihabara 1998 Tokyo menjadi basecamp untuk otaku dan sejenisnya. Para pelayan di kafe memakai pakaian seperti karakter game atau anime. Tetapi, kostum maid sangat populer di Akihabara. Di daerah-daerah di luar Jepang, paling banyak menggunakan kostum dari karakter anime, manga dan game.
The Camekos
Cosplayers di Jepang menyebut diri mereka sebagai reiyā yang berarti "layer". Mereka difoto oleh cameko, kependekan dari "Camera Kozo" atau "Kamera Boy". Awalnya cameko memberikan hasil foto mereka untuk cosplayer sebagai hadiah. Peningkatan minat dalam acara-acara cosplay baik pada bagian fotografer dan cosplayers telah menyebabkan formalisasi prosedur di acara-acara seperti Comic Market, Anime Expo, dan lain-lain.

Hatsune Miku Crossplay


Cosplay dengan berperan sebagai lawan jenis adalah "crossplay" sementara menggambarkan sebuah karakter yang berpakaian sebagai lawan jenis disebut "crossdress". Contoh : Cosplayer perempuan yang mewakili karakter laki-laki yang memakai pakaian karakter laki-laki, itu disebut crossdressing dan crossplaying. Seorang Cosplayer perempuan yang berpakaian sebagai karakter laki-laki yang memakai pakaian unisex atau feminin, maksudnya pemeran melakukan crossplaying tetapi tidak crossdressing.

Sebenarnya masih banyak lagi karakteristik dari cosplay seperti tokusatsu yang dikhususkan untuk superhero Jepang, western yang dikhususkan untuk karakter di luar jepang seperti Captain America, Spiderman, Punisher, Wolverine, dan sebagainya, dan original yang dikhususkan oleh karakter original yang dibuat oleh pemeran. Biasanya konsep dari original menggunakan style dari gothic, lolita, visual-kei, dan sebagainya.


Tokusatsu Cosplay
Lolita Cosplay
Visual kei Cosplay

Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Cosplay

No comments:

Post a Comment